Jumat, 30 November 2012

DreamLand in RealLife

Anda punya mimpi? Aku rasa semua pasti punya, bila anda bertanya apa mimpiku, maka aku menjawab, aku ingin mengelilingi dunia, dan membuat dunia mengenaliku, melihat indahnya setiap sisi dunia dengan cara pandangku. Mereka memanggilku sang pemimpi besar, dan ku katakan “Yes ! i’m a bigger dreamer”.
Aku adalah seorang gadis yang bekerja untuk mimpiku, yah aku bekerja untuk mengubah mimpi itu menjadi nyata, mengubah helai demi helai lembaran mimpi yang telah ku tulis, ku tulis mimpi itu dan menjadikannya nyata untukku bahkan untuk dunia. Aku rela menyakiti batin dan raga ini untuk membuat mimpi itu nyata, mengorbankan masa – masa remaja ini dengan belajar, usaha, juga upaya untuk menggapai mimpi, tapi aku percaya tiada yang sia – sia di dunia ini, karena apa yang telah kau dapat saat ini sesungguhnya itu adalah balasan apa yang telah kau lakukan dulu.

Kalian boleh memanggilku bodoh karena aku telah mengorbankan masa remajaku untuk sebuah mimpi yang anda bilang belum tentu menjadi nyata, tapi ku katakan pada anda semua, aku adalah gadis yang hidupnya berkidung mimpi, aku masih mampu menikmati masa remajaku walau dengan cara yang berbeda dari anda, yang anda bilang caraku terlalu membosankan, tapi setidaknya cara membosankan milikku itulah aku menikmati hidupku menjalankan dua hal saling beriringan, bagaikan pepatah yang mengatakan sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, aku melakukan hal itu, aku tidak ingin menyianyiakan hidup dengan hal yang sangat tidak berguna. Setiap hari aku membuka daftar check list mimpiku dan melihat seberapa jauh pencapaianku dalam mimpiku.

Sempat terlintas dalam benak ku untuk menghapus mimpiku, tapi pikiranku mengatakan jangan hapus mimpi itu, karena bila kau menghapus mimpimu maka semakin sia – sia saja hidup ini, lalu dengan segera aku membangun kekuatan tersendiri dalam hidup untuk mimpiku, walau penghalang sudah membangun temboknya sendiri, membangun tembok penghalang yang lebih kuat dan lebih kokoh dari sebelumnya, tapi bila kau punya alat maka kau mampu mendaki tembok penghalang itu dan menemukan mimpi itu, dan itulah yang kulakukan saat ini, aku sedang di dalam proses yang kusebut dengan mengumpulkan alat untuk mendaki tembok penghalang itu, bila alatku sudah siap aku akan mencari cara untuk menggunakan alat tersebut, bila cara sudah ketemukan maka aku akan mengumpulkan kekuatan untuk mendaki kemudian aku memulai pendakian yang begitu sulit, dan takkan mau untuk mundur lagi, hingga aku mampu menggapai puncak tembok itu, begitulah aku menggambarkan diriku dalam meraih mimpi.

Aku bermimpi, kemudian aku mencoba, dan aku terus meraih dan mengubahnya menjadi nyata, aku sangat meyakini tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, bila kau punya kekuatan untuk melawan dunia, dan jangan pernah percayai apa yang orang katakan tentang mimpimu cukup percayai mimpimu dan buat itu menjadi nyata, tetaplah bertarung untuk mimpi, jadilah kuat untuk mimpi, hidup ini adalah pilihan, kau ingin hidupkan mimpimu di dunia nyata atau menghidupkan dunia nyatamu dalam mimpi.

By : Arika Chendra Shely, kom’12
   

0 komentar:

Posting Komentar