Senin, 27 April 2015

Parkiran Kampus Kami

Oleh : Anton Juni Stiawan

Artikel ini saya buat berdasarkan pendapat saya, dimana saya akan membahas tentang parkiran di area GB II.Saya membuat artikel ini bukan bertujuan untuk mencemooh, menghina atau menjelek-jelekan kampus saya sendiri, tetapi artikel ini saya buat untuk mengkritik dengan tujuan untuk kenyamanan mahasiswa/i itu sendiri. Masalah ini mungkin menjadi sorotan penting bagi para dosen dan bagi kita semua mahasiswa/i FISIP dan mahasiswa/i TEKNIK. Parkiran GB II merupakan salah satu cerminan mengenai fasilitas kampus. Parkiran sangat mempegaruhi pikiran orang lain atau tamu dari luar terhadap fasilitas kampus .

Saya akan membahas beberapa masalah yang terjadi di tempat parkiran GB II. Permasalahan pertama yang akan saya bahas yaitu tentang lahan parkiran di area GB II yang sempit. Lahan parkiran yang sempit membuat mahasiswa/i memarkir atau menaruh serta meletakkan sepeda motornya ditempat yang salah. Maksudnya seperti, mahasiswa/i memarkir atau menaruh kendaraannya tidak pada tempat yang telah disediakan. Seperti beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang memarkir sepeda motornya diluar halaman parkiran yaitu dipinggir jalan yang mana kendaraan yang terparkir dapat mengganggu pengendara lain karena ruas jalan menjadi sempit sehingga bisa terjadi kemacetan serta juga mengganggu mahasiswa/i yang berjalan kaki dan ada pula sebagian mahasiswa/i memarkir sepeda motornya ditempat area parkiran GB I yang mana hal tersebut dapat mengganggu mahasiswa/i yang kuliah di GB I karena akan menyebabkan halaman parkiran mereka juga menjadi sempit .

Adapun masalah kedua yang akan saya bahas mengenai parkiran GB II, ketika mahasiswa dan mahasiswi selesai belajar dan hendak pulang mahasiswa dan mahasiswi mengalami kewalahan mengeluarkan sepeda motornya. Hal ini disebabkan karena sepeda motornya berdempetan dengan sepeda motor mahasiswa/i lain.Dan hal itu disebabkan juga karena mahasiswa/i menaruh atau meletakan motor sembarangan atau tidak tersusun rapi sehingga sangat susah mengeluarkannya terutama para perempuan yang sering kali meminta bantuan teman laki-lakinya untuk membantu mengeluarkan motornya.

Masalah berikutnya adalah fasilitas parkiran yang kurang memadai misalnya seperti area parkiran yang tanpa atap sehingga membuat mahasiswa memarkir sepeda motor milik mereka ditempat yang panas samapai seharian dan jika hari hujan helm para mahasiswa/i pun bisa basah. Hal ini membuat mahasiswa dan mahasiswi sangat kecewa termasuk saya. Dan masalah keamanan diparkiran menurut saya cukup baik yaitu dengan adanya penjaga atau satpam. 

Bukan masalah jika tidak menimbulkan akibat. Adapun akibat yang ditimbulkan dari tiga masalah tersebut yaitu mahasiswa dan mahasiswi memarkir sepeda motor milik mereka berdempetan dan berlapis-lapis sehinga membuat mahasiswa/i kesusahan ketika mengeluarkan sepeda motor mereka dan terkadang membuat sepeda motor mahasiswa/i menjadi tergores. Hal ini tentunya sangat membuat kekecewaan dan kerugian bagi mahasiswa. Bagi seorang mahasiswa mungkin ketika mengeluarkan sepeda motor dari parkiran yang sempit sedikit lebih mudah. Tetapi bagi mahasiswi hal ini merupakan hal yang sangat sulit. Karena tenaga mereka tidak sama dengan seorang mahasiswa.

Solusi yang coba saya tawarkan adalah apa salahnya memperluas lahan untuk parkiran mahasiswa, padahal masih banyak lahan sekitar GB II yang masih kosong. Menurut saya lahan yang kosong tersebut harus dimanfaatkan dari pada lahan tersebut tidak ada gunanya. Dan solusi lain yang saya tawarkan yaitu 4% anggaran kampus digunakan untuk memperbaiki atau menambah fasilitas parkiran di GB II. Walaupun dari segi keamanan parkiran sudah cukup baik karena ada satpam yang menjaga tetapi menurut saya ada baiknya untuk meningkatkan lagi keamanan. Misalnya seperti penambahan CCTV dan menyediakan sarana untuk penitipan helm supaya helm para mahasiswa/i aman. Tetapi ini semua tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan dari pejabat kampus dan kesadaran mahasiswa sendiri untuk menjaga keamanan sepeda motor mereka. 

Itulah sedikit kritikan dan saran dari saya untuk kebaikan parkiran di Area GB II dan kenyamanan kita bersama.Semoga artikel yang saya buat dapat memotivasi bagi para pembaca baik itu para dosen ataupun mahasiswa/i nya.

Minggu, 26 April 2015

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIKOM) Periode 2015 Mengusung Kabinet Renovasi

Setelah dilakukan pelantikan HIMA dan ORMAWA FISIP UNIB pada tanggal 17 Maret 2015, Ketua umum HIMIKOM membentuk kabinet kerja yang di namakan Kabinet Renovasi Himikom. Pemilihan Kabinet Renovasi ini didasari karena keinginan pengurus himikom untuk melakukan perubahan himikom kearah yang lebih baik dan kearah yang lebih cerah. Perubahan yang di inginkan di dalam kabinet renovasi ini adalah perubahan yang bersifat jangka panjang.

Menurut ketua Umum Himikom, Lois Gencayo saat ini nama himikom sudah tidak sebesar dulu. Hal ini dikarenakan Himikom jarang sekali mengadakan acara - acara yang besar sehingga sudah tidak tenar seperti dulu. “Dulu hima – hima lain di Unib ini mengikuti dan meniru acara - acara yang diadakan himikom, namun sekarang kita malah kalah dan tidak banyak  mengadakan acra - acara, untuk itu dengan Kabinet Renovasi ini kami bertekad untuk menghidupkan kembali  himikom dan membesarkan kembali namanya” Kata Lois, selaku ketua umum Himikom.

Dengan semangat Kabinet Renovasi seluruh pengurus Himikom periode 2015 bertekad untuk membesarkan kembali nama himikom yang sempat hening beberapa waktu dengan membuat agenda acara - acara besar. Dengan membuat agenda  acara – acara besar diharapkan nama HIMIKOM akan kembali besar dan bisa menjadi contoh untuk hima – hima lain di Universitas Bengkulu. (Rif)

Model Di Tengah Pameran Batu Akik

Perut lapar dahaga melanda saat menyaksikan pameran dan kontes akik? Tenang, pagelaran kontes dan pameran akik yang berlangsung selama tiga hari tidak hanya di ikuti oleh para pedagang dan pecinta akik, melainkan juga diikuti oleh para pengais rezeki diantara Sogan yang memanfaatkan momentum ini untuk mencari uang tambahan dengan berjualan berjualan makanan model. 

Sogan yang merupakan salah satu mahasiswa semester 4 prodi teknik elektro universitas bengkulu ini mengaku memanfaatkan acara ini untuk menambah penghasilannya. “sebelum berjualan di acara ini saya memang sudah jualan makan model di dekat gerbang unib belakang’ ujarnya saat memberi keterangan. Diakuinya penghasilan yang ia dapatkan dalam acara ini lebih besar di bandingan dengan hari-hari biasa di tempat ia biasa berdagang karena target pasarnya merupakan kalangan kalangan masyarakat menengah keatas yang merupakan pecinta akik yang mengikuti pameran dan kontes akik maka Sogan melakukan permainan harga. Ia menaikan harga model yang iya jual beberapa ribu dari harga biasanya. 

Dia tidk bekerja sendiri dibantu oleh temannya yng bernama rizki tidak hanya model ia juga menjual berbagai minuman dingin yang menyegarkan saat panas terik melanda dahaga di tengah meriahnya cara ini.” Masalah untung gampang kami saling pengertian.” Kata Sogan saat di tanyakan masalah pmbagian hasil jualan kepada rizki. (lek)

Pecinta Batu Akik Luar Kota Bengkulu Ikut Berkontribusi Ramaikan Pameran

Tidak hanya pengerajiin akik dalam kota, pengerajin akik dari luar kota ikut di undang dalam pameran dan kontes batu akik yang diselengarakan oleh panitia dalam rangka memperingati dies natalis unib yang ke-33 ini.

Salah satunya adalah komunitas pengerajin perbatuan permata indonesia yang biasa disingkat KP3I yang berasal dari jambi. Menurut penutura pak piter komunitasnya di undang dalam kegiatan ini untuk ikut meramaikan pameran batu akik ini. Banyak jenis batu yang di pamerkan oleh komunitasnya.” Batu dengan jenis black lost merupakan batu termahal yang kami bawa dari jambi yang bernilai 200 juta rupiah” ujar piter saat memamerkan koleksinya.

Batu yang di pamerkan oleh komunitas ini adalah batu-batu akik asli dari jambi. mereka tidak membawa koleksi batu lain karena mereka beranggapan mereka di undang untuk mewakilkan jambi dalam kontes dan pameran ini oleh sebab itu mereka hanya menampilkan jenis jenis batu asal kota jambi.  Koleksi mereka yng banyak di sukai para konsumen akik adalah jenis batu teratai jambi yang memiliki nilai estetika yang sangat tinggi.

Karena mereka merupakan tamu undangan komunitas ini tidak dikenakan  tarif dalam membuka lapak akik mereka. Berbeda dengan pengerajin lain yang dikenakan tarif 50 ribu rupiah untuk satu harinya. “Kesediaan  kami menghadiri ini acara ini merupakan salah satu wujud rasa cinta kami kepada batu akik”  kata pak piter sebelum kami menyelesaikn wawancara ini. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa pecinta akik rela melakukan perjalanan jauh atau perjalanan luar kota untuk mengikuti dan berkontribusi dalam mensukseskan acara-acara yang berhubungan dengan akik.(Lek)

Kontes Dan Pameran Batu Akik Ramaikan Dies Natalis UNIB Ke 33

Untuk merayakan diesnatalis UNIB yang ke-33 panitia menyelenggarakn pameran dan kontes batu akik yang kini sedang membuming di berbagai kalangan masyarakat. Acara yang diketuai oleh bapak Danang yang merupakan salah satu dosen dari Universitas Bengkulu ini melombakan berbagai macam jenis batu yg fenomenal ini. 

Diantara nya adalah jenis batu dengan warna white, yellow, orange, red, jenis batu dengan katagori tetaratai bebas, unik dan antik, yang memiliki gambar hewan dan tumbuhan, tokoh atau  orang serta pemandangan. 

Acara ini di laksanak mulai tanggal 20 april dan berakhir pada 22 april. Acara yang diselenggarakan di depan fakultas teknik universitas bengkulu ini di minati banyak orang, dibuktikan dengan banyaknya pengunjung dan peserta yang hadir dalam kegiatan diesnatalis unib yg ke-33 ini.

Baik pameran maupun peserta yang ada dalam kegiatan ini berasal dari berbagai macam lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, wiraswasta dan PNS. Adapun yang menjadi juri dari kontes ini beraal dari berbagai kota yang ada di luar bengkulu diantaranya dari kota jakarta, tanggerang dan malang.(Lek)


Selasa, 21 April 2015

Tidak Menyerah

Derap langkahku terdengar keras menerjang batas..
Hari ini ku saksikan semua wajah tertunduk lesu..

Menanti semangkuk beras berjatuhan dari langit..

Rupiah makin sulit direngkuh oleh mereka..

Seluruh tenaga telah hilang tak dapat kembali lagi..

Hanya dapat kembali dengan meneguk sesuap nasi..

Mata begitu lelah menatap realita kehidupan..

Tak berubah sesuai impian di masa depan..

Hanya ada sisa si sikap cerdas ..

Dengan Berteriak satu kalimat penyambung hidup..

“Kami Tidak Menyerah !”


(Saras Pratiwi)