Senin, 02 Januari 2017

Taman Kota Sebagai Ruang Hijau Publik di Kota Bengkulu

Polusi merupakan salah satu permasalahn yang ada di dalam masyarakat Indonesia, baik itu polusi udara, polusi suara, polusi air, maupun polusi tanah.Namun permasalahan yang timbul di masyarakat perkotaan seiring dengan perkembangan penduduk seringkali dapat menimbulkan masalah polusi, khususnya polusi udara. Hal tersebut terjadi karena semakin bertambahnya pula tingkat kepemilikan kendaraan.Masalah seperti ini juga terjadi di kota Bengkulu yang semakin hari semakin bertambah pula intensitas penggunaan kendaraannya di jalan.Tetapi, hal tersebut justru tidak seimbang dengan ruang hijau yang tersedia di kota bengkulu, karena pemerintah kurangikut andil atau memberikan perannya dalam pengadaan ruang hijau di kota Bengkulu, guna mengurangi polusi udara yang setiap hari kian meningkat.

Selain permasalahan mengenai kendaraan, kota Bengkulu juga mulai banyak dibangun gedung-gedung, seperti : hotel, ruko, dan mall, yang secara otomatis dapat menggunakan lahan yang tidak sedikit dan bisa saja lahan yang digunakan tersebut, yang  tadinya merupakan salah satu lahan atau daerah yang digunakan sebagai sarana penyerapan air hujan, namun justru dialih fungsikan sebagai tempat dibangunnya gedung-gedung tersebut. Hal ini semakin mempersempit lahan hijau, yang semestinya diharapkan bisa menyeimbangkan antara polusi yang dihasilkan dari masyarakat pengguna kendaraan dengan lahan hijau yang tersedia. Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahn tersebut adalah adanya ruang hijau publik, karena ruang hijau merupakan sarana yang dapat menjadi “paru-paru” kota yang dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida.Kemudian, ruang hijau publik yang dimaksud disini adalah taman kota.Karena kota Bengkulu sendiri pun belum mempunyai sebuah taman kota yang mampu menjadi ruang hijau publik, baik sebagai pengurang polusi maupun sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat kota. Dengan adanya taman kota ini, bisa menjadi sarana yang baik untuk berkumpulnya antar anggota masyarakat dari semua golongan baik tua maupun muda yang sembari menikmati kerindangan dan kesejukan alam hasil dari taman kota tersebut tanpa perlu jauh-jauh pergi ke daerah pegunugan seperti ke daerah Kepahiang dan Curup, karena jika demikian pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan tentu saja tidak efektif

Taman kota ini nantinya dirancang pengadaannya dengan berbagai fasilitas yang memadai sekaligus dapat mendukung peran dan tujuan yang memang seharusnya, pertama lahan yang luas dan letaknya yang tergolong strategis dan mampu dijangkau dari arah mana saja agar tidak menjadi hambatan bagi siapapun yang ingin datang kesana. Kedua, taman kta tersebut harus dipenuhi dengan pepohonan hijau yang rindang dan harus ditata dengan seefisien mungkin sehingga menimbulkan rasa nyaman dan sejuk bagi siapapun yang berada disana. Ketiga, diharapkan juga untuk tersedianya bangku-bangku panjang, tempat ibadah, wc umum, jogging track,tempat sampah, dan berbagai fasilitas bermain untuk anak-anak seperti : ayunan, perosotan,jaring laba-laba dan lain sebagainya masih banyak lagi yang dapat diletakkan disana dan tentu saja harus bersifat aman untuk digunakan oleh anak-anak.

Tambahannya, di taman kota ini harus dilengkapi dengan aturan bahwa adanya larangan bagi para pedagang, baik itu pedagang asongan maupun pedagang besar untuk berjualan disana karena taman kota ini di rancang sedemikian rupa dengan fokus tujuan selain sebagai ruang hijau publik, yakni juga sebagai tempat rekreasi bebas sampah, dan yang di khawatirkan ada jika taman dipenuhi oleh para penjual yang berjualan secara sembarangan, akan dapat menimbulkan banyak sampah dari tangan-tangan nakal yang membuang sampah secara sembarangan.

Untuk mewujudkan rancangan mengenai taman kota dari ruang hijau tersebut,sangat  dibutuhkan peran pemerintah guna mendukung terwujudnya rancangan taman kota dalam berbagai aspek, termasuk dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam menuangkan ide-ide kreatif mereka untuk menunjang dibuatnya taman kota di Bengkulu. Karena, tanpa adanya bantuan dari pemerintah dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas, masyarakat tidak akan bisa bergerak untuk dapat memulai dalam membuat rancangan taman kota yang sudah direncanakan, termasuk menghadirkan ciri khas provinsi bengkulu yaitu bunga rafflesia dan kain besurek, yang diharapkan pada kelanjutannya bisa membuat kota Bengkulu dikenal tidak hanya melalui taman kota nya semata, namun juga mempunyai sebuah ciri khas yang dapat membuat Bengkulu berbeda dan istimewa dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Namun, selain dalam wujud bantuan pemerintah dalam penyediaan lahan dan fasilitas, dibutuhkan pula turun tangan langsung dari masyarakat untuk membantu terwujudnya rancangan taman kota tersebut. Hal tersebut, dapat dimulai dengan membangun “Mentalitas” dalam diri masyarakat itu sendiri, dimana mentalitas disini yang dimaksud adalah bagaimana cara kita berpikir dan berperasaan dalam bertindak. Maksudnya, masyarakat harus benar-benar mendukung proses pembangunan taman kota tersebut, selain membantu pemerintah dalam pembangunannya, masyarakat juga benar-benar harus menjaga fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah, dengan cara mengatasi tangan-tangan nakal yang seringkali mementingkan keperluan pribadinya sendiri, Misalnya dengan mengambil lampu-lampu jalan yang digunakan sebagai pernerang jalan bagi pengguna jalan,serta merusak fasilitas yang sudah tersedia di taman kota tersebut, seperti tidak membuang sampah pada tempatnya, atau meletakkan sampah pada tempat yang salah, seharusnya organik justru diletakkan ditempat anorganik, tidak menjaga kebersihkan wc umum setelah menggunakan wc umum tersebut, merusak bangku-bangku, mengotori tempat ibadah yang seharusnya benar-benar dijaga kebersihannya karena untuk tempat beribadah, serta mengedukasi anak-anak agar dapat timbul rasa kepedulian dan rasa cinta terhadap taman kota tersebut.

Dengan demikian, pengadaan ruang hijau publik di tengah masyarakat, yakni taman kota di kota Bengkulu memang perlu di rancang pengadaannya. Karena taman kota yg selama ini belum pernah Kota Bengkulu miliki, dapat dijadikan salah satu ikon bagi kota, disamping dari tujuan utama nya yaitu sebagai salah satu alternatif penanggulangan atas polusi udara, dan yang membantu meringankan masalah-masalah yang terjadi dalam masyarakat sekarang.

Ciri khas yg bisa di tampilkan dari Bengkulu dapat berupa hal-hal yg memang selama ini telah menjadi khas dari budaya maupun khas alam nya provinsi Bengkulu, yakni batik besurek, bunga raflesia, dan sebagainya.
Sehingga, selain dapat menikmati nuansa alam yang terdapat di taman kota ini, siapapun masyarakat yang berkunjung dari semua golongan baik muda maupun tua, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berasal dari luar kota Bengkulu, khususnya untuk masyarakat Bengkulu,diharapkan untuk dapat tetap merasa bangga akan budaya sendiri, lalu akan timbul pula rasa cinta untuk tetap selalu mempertahankan keaslian dan keindahan dari budaya tersebut agar tidak terkontaminasi dengan budaya-budaya yang tidak diharapkan masuk ataupun yang merusak budaya sendiri.

Dan bagi masyarakat di luar kota Bengkulu, baik masyarakat yang berasal dari indonesia sendiri maupun yang berasal dari warga asing atau luar Indonesia, akan dapat semakin mengenal bagaimana budaya dari kota Bengkulu, yang memang kaya akan budaya dan alam yang memang patut untuk di lestarikan.
Aldila Vidianingtyas Utami

0 komentar:

Posting Komentar