Festival Tabut merupakan acara
tahunan yang di adakan di Kota Bengkulu dalam menyambut satu Muharam.
Festival Tabut
ini sendiri di jadwalkan
akan berlangsung mulai dari 1 sampai 10 Muharam yang bertepatan dari tanggal 21 september sampai 30
September 2017 yang berlokasi di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu. Festival
tabut tahun 2017 di buka
oleh PLT Gubernur Bengkulu dan untuk penyelenggaraan tabut tahun ini di
kembalikan pada Kerukunan
Keluarga Tabut (KKT). Pemerintah bekerja untuk membuka acara serta menyediakan
fasilitas seperti lokasi tempat Tabut dilaksanakan sedangkan untuk
penyelenggaraan festival ini
diserahkan sepenuhnya kepada KKT. Meski tanpa campur tangan pemerintah pelaksanaan Tabut
sendiri berjalan dengan baik dan lancar. Dimana dalam acara tersebut juga
mengadakan lomba kesenian daerah Bengkulu seperti tarian
daerah Bengkulu. Dengan adanya
lomba-lomba kesenian daerah seperti ini akan semakin menambah daya tarik bagi
para wisatawan selain dari
perlombaannya ada
juga pasar rakyat atau bazar yang menjadi daya tarik
wisatawan untuk hadir di festival
tersebut.
Dalam pasar rakyat atau bazzar ini pedagang banyak menjual jajanan pasar atau
kuliner yang murah meriah sehingga menarik minat pelanggan, ada juga yang menjual
tas, sepatu, serta jam tangan yang lebih murah dibandingkan biasanya. Stan yang
seperti ini menjadi buruan wisatawan khususnya mahasiswa. Disamping itu dalam
festival ini yang paling menarik minat dari wisatawan adalah permainan
Kora-Kora. Permainan Kora-Kora ini sendiri dibandrol dengan harga Rp.10.000 dan
wisatawan sudah bisa menaikinya.
Namun terdapat beberapa perbedaan dari pelaksanaan Tabut sebelumnya
seperti berkurangnya stan penjual pada festival tahun ini karena di
tahun sebelumnya stan penjual itu sampai memenuhi badan jalan untuk meramaikan
festival ini. Festival Tabut tahun ini juga kurang didukung oleh cuaca karena
beberapa hari selama festival berlangsung hujan terus turun dari pagi sampai
malam dan ini yang menjadi keluhan dari pedagang karena membuat stan mereka
sepi pengunjung. Wisatawan biasanya lebih banyak datang pada malam hari
sehingga jika hujan lebat pasti wisatawan semakin berkurang dan mengakibatkan
pendapatan dari pedagang yang membuka stan di sana menjadi menurun juga dari
tahun sebelumnya. Meskipun begitu festival ini tetap berjalan dengan baik dan
meriah. Karena festival ini juga digelar untuk melestarikan serta mengembangkan
budaya Bengkulu. Harapannya semoga festival Tabut ini dapat menarik
perhatian para wisatawan dari luar Kota
Bengkulu, bahkan dari Mancanegara
0 komentar:
Posting Komentar