Tabut merupakan salah satu budaya asli Bengkulu secara turun-temurun dan
diperingati setiap tanggal 1 sampai 10 Muharam kalender Hijriah. Nama tabut
sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “kotak” atau “peti” yang berfungsi untuk
mengenang pimpinan Syi’ah bersama pengikutya dalam mengumpulkan potongan tubuh
Husain untuk dibawa dan dimakamkan menuju Padang Karbala, Baghdad Irak.
Rabu, 20 September 2017 melalui antaranews.com. Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu,
Rohidin Mersyah saat menghadiri malam pembukaan Festival Tabut mengungkapkan kegiatan tahunan Festival Tabut yakni upacara doa
menyambut 1 Muharram yang digelar oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu,
akan mendukung pemerintah mewujudkan Visit Wonderful Bengkulu 2020.
Untuk mengenalkan kekayaan warisan seni dan budaya
Bengkulu ke dalam negeri bahkan mancanegara, festival Tabut termasuk salah satu
sarana yang efektif. Salah satu wisatawan dari Lubuk Linggau Rini mengatakan
bahwa dia sangat mengapresiasi Festival Tabut ini, salah satunya pertunjukan
tari kreasi Tabut yang ditampilkan oleh masyarakat Bengkulu.
Terlepas dari itu semua, pengunjung Tabut mengatakan
bahwa fasilitas sekitar daerah Tabut dirasa masih kurang memadai. Terbukti
dengan tidak tersedianya WC umum dan keberadaan tong sampah yang sulit
ditemukan. Untuk itu diharapkan kepada instansi terkait untuk lebih
memperhatikan fasilitas disekitar daerah Tabut agar meningkatkan kenyamanan
pengunjung dan dapat menarik minat wisatawan luar Provinsi Bengkulu untuk
mengunjungi Tabut. Hal ini tentu saja dapat mendukung acara yang sedang
dipersiapkan oleh pemerintah Provinsi Bengkulu yaitu Visit Wonderfull Bengkulu
2020.
0 komentar:
Posting Komentar