Selasa, 11 Desember 2012

Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia, MKB adakan Aksi Damai

Dalam memperingati hari anti korupsi sedunia yang bertepatan pada tanggal 09 desember, mahasiswa dari sekolah kader Bangsa Universitas Bengkulu (SKB) dan Kuliah Kader Bangsa UMB mengadakan aksi damai di simpang lima pada pukul 09.00 WIB. Aksi ini dimulai dari Masjid jamik menuju ke bundaran simpang lima hingga berakhir pada pukul 11.30 WIB. Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Indonesia akan bahaya dari Korupsi, serta meningkatkan semangat para aparat kepolisian untuk dapat memberantas korupsi di dunia ini, terang koordinator lapangan yang telah kami wawancarai(Resti_Red).

Upgrading BASKOM 2012

Hari ini Jum’at 07 Desember, Badan Jurnalistik kembali mengadakan upgrading  pada pukul 14.00 wib di gedung kuliah bersama II(GB2) tepatnya di ruang 1. Kali ini upgrading dihadiri oleh 22 orang yang mana terdiri dari anggota baru badan jurnalistik, pengurus, presidium, serta Mbak Ayu Wardani, Bang Naga, Kak Dora, Kak Dedi dan Kak Arif. Upgrading Badan Jurnalistik ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kembali pengetahuan para anggota Bahana Swara Komunikasi (BASKOM) agar dapat menjadi lebih baik lagi tegas Mbak Dini selaku Pimpinan Umum di Badan jurnalistik(Resti_Red).

Satu Periode Berlaku Ketua Jurusan segera Diregenerasi

BASKOM- Pergantian ketua jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unib akan dilaksanakan sekitar bulan desember yang akan datang. Dalam pergantian jabatan ini ada beberapa dosen yang akan menjadi bakal calon ketua jurusan ilmu komunikasi, tetapi dikarenakan tidak adanya prosedur untuk menentukan bakal calon, nama-nama bakal calon tidak dipublikasikan.
Sebagai ketua jurusan ilmu komunikasi periode 2008-2012, Ibu Gushevinalti S.sos, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya kamis, 18 oktober 2012 lalu, beliau menjelaskan untuk menjadi calon ketua jurusan, dosen yang bersangkutan harus telah memiliki jabatan  golongan III B atau III C, dan jabatan fungsionalnya harus Lektor atau dosen berpangkat pembina. “Untuk waktu pergantian ketua jurusan itu sendiri akan dilaksanakan pada akhir tahun ini, dan proses pergantian jabatan akan dilaksanakan pada awal tahun 2013”, terang ibu Gushevinalti, S.Sos. M.Si. Dikarenakan adanya pergantian ketua jurusan ini otomatis jabatan lainnya juga ada pergantian ,salah satunya adalah jabatan sekertaris jurusan. Itulah mengapa,  proses antara pemilihan dan pergantian jabatan, jarak waktunya cukup lama.
Setelah menjabat sebagai ketua jurusan dalam satu periode, Ibu Gusti (sapaan akrab,red) tidak akan mencalonkan lagi karena duduk sebagai ketua jurusan hanya boleh satu kali periode menjabat. “Untuk memberi kesempatan kepada dosen-dosen lainnya, selain itu juga agar ada regenerasi dalam kepengurusan”, tambah beliau.
Bercerita secara personal, beliau menambahkan selama menjadi ketua jurusan ilmu komunikasi, program-programnya secara umum sudah tercapai, karena sudah memperbaiki sistem-sistem yang sebelumnya belum terlaksana. “Walaupun masih ada program-program yang belum terlaksana itu karena soal waktu” papar beliau.
Diakhir wawancaranya, beliau berharap pada ketua jurusan periode berikutnya agar dapat menyempurnakan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan dari sistem yang ada saat ini, dan juga dapat memepertahankan dan melanjutkan kemajuan-kemajuan yang sudah tercapai, agar nantinya jurusan ilmu komunikasi menjadi jurusan favorit dan berkualitas di FISIP bahkan di Universitas Bengkulu. (Aris_Red)

PK Rencanakan Seminar ke SMA

Tahun ini Badan Penalaran dan Keilmuan HIMIKOM akan mengadakan seminar yang akan dilaksanakan sekitar minggu ke 2 November 2012 yang mengambil target siswa SMA Kota Bengkulu. “Namun masih dalam tahap prencanaan”, terang Diego selaku Ketua Umum Bidang Penalaran dan Keilmuan.
Badan Penalaran dan Keilmuan atau lebih dikenal dengan Bidang PK merupakan bidang pertama dalam struktur keorganisasian HIMIKOM FISIP Universitas Bengkulu. Badan yang bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi, daya nalar, dan kreatifitas ilmu komunikasi sebagai mahasiswa yang ilmiah ini memiliki beberapa program kerja didalamnya, salah satunya adalah CEC (Cmmunication English Club) yang bertujuan untuk menampung minat dan bakat mahasiswa Ilmu Komunikasi dibidang bahasa Inggris. (Nola_Red)

COSMIP Kembali Beraksi

Aksi polri vs kpk dijadikan sebuah teaterikal oleh cosmip (Community Seni Mahasiswa FISIP). Aksi yang berdurasi 15-20 menit ini digelar dijalan depan GB 2 pada 10 Oktober 2012 yang diperankan oleh anggota baru cosmip. Aksi ini dilakukan lantaran mengingat kasus ini masih hangat diperbincangkan publik. Kelangsungan acara dinilai sukses bagi semua anggota cosmip.
Dua kasus yang memicu rivalitas dua lembaga penegak hukum tersebut kini memang tengah berjalan. Untuk dugaan kasus suap dari Direktur PT Masaro Anggoro Widjaja sebesar Rp 5,1 miliar kini tengah ditangani kepolisian. Polisi juga telah menahan Ary Muladi sebagai tersangka dalam kasus penipuan yang berkedok utusan KPK. Kedua lembaga penegak hukum itu, KPK dan Polri, seperti dipacu untuk adu cepat dalam menetapkan status tersangka atas pihak lainnya. Jika semangat itu yang terus dikedepankan, jelas ini akan  menjadi preseden bagi penegakan hukum di Indonesia. Semestinya, semangat supremasi hukum diletakkan dalam bingkai transparansi, akuntabilitas, dan penuh tanggung jawab. konflik yang berlarut antara KPK dan Polri hanya akan menguntungkan para koruptor. Mereka tidak nyaman jika para penegak hukum bekerja sama dalam pemberantasan korupsi. Untuk itu, KPK dan Polri harus segera kembali bersinergi.
Memang konflik sesama birokrat tak sama dengan konflik antar negara dengan rakyat yang ditindas. Skenario cerdas, tanpa ada pemecatan, tak ada kaca pecah, tak ada luka. Ada pelanggaran hukum namun tak ada yang dipenjara. Sementara itu beberapa hari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memuji isi pidatonya terkait kisruh antara KPK dan Polri. masyarakat harus senantiasa mengikuti, menyimak, dan memberikan arahan dan instruksi kepada para menterinya untuk mengambil langkah dalam menyikapi semua isu publik, termasuk perselisihan KPK-Polri.
Sebagai masyarakat umum kita harus peka terhadap fenomena sosial dengan menjalin keharmonisan dalam melakukan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab menurut kodrat masing-masing agar tidak terjadi sinkronisasi antara pembela hukum. (Berli_Red)

Latihan Kader HMI

Bengkulu, 22  Oktober  2012, Himpunan Mahasiswa Islam atau yang biasa disingkat HMI menyelenggarakan Maperca (Masa Pengenalan Calon Anggota Baru). Acara ini disenggarakan dari tanggal 14 hingga 22 Oktober 2012. “Acara ini bertujuan untuk menampung anggota-anggota baru yang ingin bergabung kedalam Himpunan Mahasiswa Islam untuk tujuan mencetak pemuda (mahasiswa) yang berjiwa kepemimpinan beazazkan islam,” terang Ketua Panitia Maperca HMI 2012 Novri Hariyanto.
Acara ini diadakan setahun sekali. Ditahun ini peserta yang ikut sekiitar 40 orang dari berbagai universitas yang ada di Bengkulu. Menghasilkan 13 kader yang siap bergabung bersama HMI tahun ini. System yang digunakan adalah dengan pemberian materi dan seleksi kepeda calon anggota baru.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini adalah sebuah oraganisasi yang didirikan di Jogyakarta pada 5 februari 1947 yang merupakan salah satu oraganisasi mahasiswa berskala nasional terbesar dan tertua di Indonesia. (Sidiq_Red)






Kamis, 06 Desember 2012

Mengapa Perlu Berorganisasi di Kampus

Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, mereka yang memiliki pengalaman berorganisasi waktu di kuliahnya, lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, lebih terasah kemampuan sosialnya dan tentu jaringannya lebih luas. Mereka dipandang lebih memiliki inisiatif dan dapat memotivasi serta mengarahkan diri sendiri juga rekannya dalam bekerja. Secara kemampuan dan kepekaan sosial juga lebih aktif. Terutama memiliki akses jaringan luas yang akan menjadi modal utama meraih sukses yang diinginkan.
Kampus merupakan tempat bagi mahasiswa menuntut ilmu. Di dalamnya mahasiswa mendapat banyak pembelajaran dan pengalaman suatu hal yang baru. Betapa tidak, kampus menyediakan banyak sarana dan prasarana bagi para mahasiswanya untuk mendalami suatu ilmu pengetahuan maupun minat bakat secara khusus.
Kampus juga menjadi ajang aktualisasi serta pelayanan. Maka tak heran, mahasiswa sering disebut sebagai kaum terdidik, cerdas, memiliki berbagai keterampilan dan bervisi masa depan. Bahkan, dituntut kiprah dan peran positifnya di tengah kehidupan bermasyarakat. Hingga disimbolkan sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Tentunya selain menuntut ilmu dan mengejar Indeks Prestasi (IP), mahasiswa juga perlu memiliki "nilai plus" untuk menjadikannya kaya dalam setiap hal. Karena tuntutan karir dan dunia kerja kini lebih berpihak pada lulusan yang memiliki kemampuan lebih dan pengalaman dalam berorganisasi. Oleh karenanya, bukan zamannya lagi mahasiswa itu identik dengan K3, alias kuliah, kos, dan kantin. Melainkan menjadi aktivis kampus dengan bergabung dan aktif dalam organisasi, baik internal maupun eksternal kampus.

Dalam dunia kerja, banyak perusahaan yang lebih mengutamakan calon karyawan dari lulusan yang memiliki riwayat organisasi. Alasannya memiliki manajemen waktu, keterampilan interpersonal, serta problem solving yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak memiliki pengalaman organisasi. Karena mereka lebih terlatih dalam mengelola tugas yang banyak dan menetapkan prioritas penyelesaiannya. Mereka tidak canggung lagi dengan tuntutan budaya kerja kantor. Dan tentunya mereka telah terbiasa berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, sehingga lebih siap menjadi pemecahan solusi ketika terjadi konflik dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktif di organisasi mahasiswa berperan penting sebagai ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya serta menjadi bekal dalam meraih cita-cita dalam hidupnya. Hal ini didasarkan karena bangku perkuliahan selama ini tidak banyak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti itu.
Maka pilihan itu kembali pada setiap mahasiswa, akan tetap memilih menjadi mahasiswa biasa atau sebaliknya, menjadi "mahasiswa plus" yang lebih menjanjikan banyak manfaatnya. Ada pepatah mengatakan, bangsa besar terlahir dari orang dan cita-citanya yang besar. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi mahasiswa untuk mengambil peran penting di dalamnya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa terhadap kemajuan bangsa Indonesia ini. Tentunya diawali dengan semangat memajukan diri dan belajar banyak hal sewaktu duduk di bangku kuliah.

By : Aris kom'12

Filsafat sebagai akar Ilmu Komunikasi

Para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama adalah filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos, dan logos dari teori Aristoteles dan Plato. Ethos merupakan komponenfilsafat yang mengajarkan ilmuwan tentang pentingnya rambu-rambu normative dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan antara ilmu dan masyarakat. Pathos merupakan komponen filsafat yang menyangkut aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia berpeluang untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk mengambil suatu keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat nalar dan rasional, yang dicirikan oleh argument-argumen yang logis.
Komponen yang lain dari filsafat adalah komponen piker, yang terdiri dari etika, logika, dan estetika, Komponen ini bersinegri dengan aspek kajian ontologi (keapaan), epistemologi (kebagaimanaan), dan aksiologi (kegunaan atau kemanfaatan).
Pada dasarnya filsafat komunikasi memberikan pengetahuan tentang kedudukan Ilmu Komunikasi dari perspektif epistemology:
1.    Ontologis: What It Is?
Ontologi berarti studi tentang arti “ada” dan “berada”, tentang cirri-ciri esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan: 2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu pengetahuan itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi.
Ilmu komunikasi dipahami melalui objek materi dan objek formal. Secara ontologism, Ilmu komunikasi sebagai objek materi dipahami sebagai sesuatu yang monoteistik pada tingkat yang paling abstrak atau yang paling tinggi sebagai sebuah kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau benda. Sementara objek forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu sudut pandang (point of view), yang selanjutnya menentukan ruang lingkup studi itu sendiri.
Contoh relevan aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.
2.    Epistemologis: How To Get?
Hakikat pribadi ilmu (Komunikasi) yaitu berkaitan dengan pengetahuan mengenai pengetahuan ilmu (Komunikasi) sendiri atau Theory of Knowledge. Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai persoalan apa yang dapat ita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how do we know it?” (Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal yang terkait meliputi “belief, understanding, reson, judgement, sensation, imagination, supposing, guesting, learning, and forgetting”.
Secara sederhana sebetulnya perdebatan mengenai epistemology Ilmu Komunikasi sudah sejak kemunculan Komunikasi sebagai ilmu. Perdebatan apakah Ilmu Komunikasi adalah sebuah ilmu atau bukan sangat erat kaitannya dengan bagaimana proses penetapan suatu bidang menjadi sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, maka Ilmu Komunikasi dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu social yang terlebih dahulu ada. pengaruh Sosiologi dan Psikologi sangat berkontribusi atas lahirnya ilmu ini. Bahkan nama-nama seperti Laswell, Schramm, Hovland, Freud, sangat besar pengaruhnya atas perkembangan keilmuan Komunikasi. Dan memang, Komunikasi ditelaah lebih jauh menjadi sebuah ilmu baru oada abad ke-19 di daratan Amerika yang sangat erat kaitannya dengan aspek aksiologis ilmu ini sendiri.
Contoh konkret epistemologis dalam Ilmu Komunikasi dapat dilihat dari proses perkembangan kajian keilmuan Komunikasi di Amerika (Lihat History of Communication, Griffin: 2002). Kajian Komunikasi yang dipelajari untuk kepentingan manusia pada masa peperangan semakin meneguhkan Komunikasi menjadi sebuah ilmu.
3.    Aksiologis: What For?
Hakikat individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan manusia akan komunikasi. Kebutuhan memengaruhi (persuasive), retoris (public speaking), spreading of information, propaganda, adalah sebagian kecil dari manfaat Ilmu Komunikasi. Secara pragmatis, aspek aksiologis dari Ilmu Komunikasi terjawab seiring perkembangan kebutuhan manusia.

Gak Kenal kok ditanya

Saat jam pelajaran dimulai.
Bu guru: udin, siapa thomas alfa edition??
udin: tidak tahu bu.
Bu guru: kalau james watt??
udin: tidak tahu juga bu.
Bu guru: udin, kamu tidak belajar ya, dari tadi ditanya jawabnya tidak tau terus.
udin: belajar kok bu, kalau bu guru tahu tidak suparman?
Bu guru: tidak tahu.
udin: kalau mas sumarno tahu tidak bu?
Bu guru: tidak tahu, emang siapa mereka??
udin: lha itu dia bu kenalan-kenalan udin, lagian saya tidak pernah kenalan dengan thomas dan james di tanya, ya jelas saya tidak tahu bu.
Bu guru: ......????!!!!!////!!.......