November (16/11) kabar gembira datang dari BEM Universitas Negeri Padang (UNP), yang mengadakan kegiatan “Lomba Debate Pendidikan Perguruan Tinggi Se-Sumatera 2011” yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 November hingga 27 November tahun ini. Kegiatan ini ditujukan untuk Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu (BEM KBM Unib) untuk kemudian mengirimkan delegasinya pada lomba tersebut.
Kegiatan yang bertanjuk pendidikan ini mengusung tema “Pendidikan Berkater sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. Dengan konsen perlombaan membehas mengenai aspek-aspek pendidikan berkarakter yang memang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat, khususnya para pendidik.
Sejauh ini persiapan kegiatan ini sudah mencapai 80%. Dengan team delegasi yang terdiri dari mahasiswa Fakultas ISIP yaitu Votie Wisatawan (kom), Siami Maysaroh (kom) dan satu mahasiswa dari Fakultas KIP yaitu Rassela Malinda (B.Ing). Dengan persiapan lain yang telah dilakukan yaitu, diskusi-diskusi pematangan materi bersama dosen-dosen dan pihak lain yang terkait dengan tema kegiatan tersebut. Namun sayangnya, dari pihak kampus sepertinya belum memberikan respon terhadap kegiatan tersebut.
Kegiatan positif seperti ini memang mengharapkan perhatian lebih dari pihak Universitas Bengkulu. Semangat team debate yang ingin menharumkan nama Universitas ditingkat Regional melalui kegiatan seperti ini memang disayangkan sekali jika harus tersendat oleh masalah dana. Dari narasumber yang kami temui rabu lalu yaitu rasella selaku anggota team tersebut menyatakan bahwa “kita sudah melakukan usaha maksimal dan jika kita masih tersedat di dana, ya kemungkinan terburuknya kita tidak jadi berangkat”
“untuk sejauh ini dari teman-teman team lomba debate informasi yang kita dapat belum memberikan titik terang memang. Dari pihak kampus belum memberikan real khususnya dibidang dana seperti itu. Padahal seharusnya kegiatan positif seperti ini mendapatkan perhatian lebih lah dari pihak kampus” ungkap Porwanto selaku pembimbing team debate tersebut
Ditemui di rektorat ela panggilan akrabnya, menyatakan “saya kecewa, kesal karena bokrasi yang berbelit-belit padahal kami mengusung nama Universitas. Kami sudah keliling-keliling Universitas sampai ngesot, tapi respon Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PD III) cuek sekali tadi ya, setelah saya temui tadi tidak ada respon dukungan dari beliau. Hingga kami minta kepribadinya dan kami tinggalkan satu proposal untuk merogoh kocek pribadinya. Malahan respon positif diberikan dari pihak FISIP. Meski masih dengan tuntutan birokrasi yang meribetkan mereka masih memberikan sumbangan dana serta bantuan lainnya kepada kami. Dan kalau dari Fakultas Fkip sendiri juga sama saja tidak ada respon sama sekali. Ya kemungkinan terburuk kalau memang tidak ada yang mencukupi nantinya mungkin kita batalkan kegiatan ini” Papar ela ketika saya jumpai seusai menemui pihak kemahasiswaan Universitas.
“Informasi yang saya dapat tadi dari mereka memang mengecewakan tadi, bahkwa seharusnya pihak universitas memberikan dukungan terhadap kegiatan positif seperti ini. Dari sini dapat terlihat bahwa perhatian pihak rektorat tidak menjawab kebutuhan mahasiswa saat ini, dan menjadi pertanyaan sekarang kemana dana yang dialokasikan pihak Universitas untuk mahasiswa.” Ungkap Porwanto pembimbing team debate saat saya temui di tempat lain.
cupuuu
BalasHapus