Berdasarkan hasil rapat bersama antara Ketua Laboratorium Komunikasi
Alfaraby, S.Sos, M.A dengan HIMIKOM beberapa waktu lalu diputuskan bahwa
radio komunitas NICE FM dalam pengelolaannya sepenuhnya diserahkan
kepada HIMIKOM. Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi yang cukup
panjang di ruang rapat jurusan ilmu komunikasi.
HIMIKOM pada
dasarnya telah memiliki satu Radio Komunitas Swara Komunikasi FM
(SWAKOM) yang didirikan oleh Kepengurusan HIMIKOM periode 2000-2001.
SWAKOM didirikan waktu itu sebagai bentuk protes terhadap pihak Jurusan
yang memang belum memfasilitasi mahasiswa yang ingin mengembangkan minat
dan bakatnya dalam dunia penyiaran. Hingga tercetuslah mendirikan
SWAKOM dengan tujuan sebagai wadah bagi mahasiswa ilmu komunikasi dalam
mengembangkan bakat dalam bidang penyiaran.
Alat pertama yang
dikumpulkan pada saat itu adalah Radio Feed Back, kabel pemancar, dan
speaker. Dana untuk mengumpulkan alat-alat ini di dapat dari dana
pribadi mahasiswa ilmu komunikasi sendiri. Hingga akhirnya pada bulan
April 2000, diluncurkan siaran perdana “Swara Komunikasi” dengan
jangkauan yang masih sangat kecil.
Swara komunikasi perlahan
berkembang dari tahun ketahun. Meskipun dalam pengelolaannya sering
mengalami kendala dan pasang surut dalam manajemennya. Tapi tetap saja
SWAKOM tidak asing lagi di telinga jajaran pengurus dan anggota HIMIKOM
Universitas Bengkulu.
Beberapa waktu lalu, Studio swara komunikasi
yang terletak di lantai dua Sekeretariat Jurusan harus dipindahkan
lantaran Laboratorium jurusan Ilmu komunikasi telah mendirikan sebuah
radio komunitas News Information Communication and Education (NICE ) FM.
Akhirnya peralatan radio Swara Komunikasi dipindahkan ke Sekretariat
HIMIKOM yang terletak di lantai dua Gedung Kuliah Bersama (GKB) II FISIP
Unib.
NICE FM dengan jangkauan yang lebih luas dan peralatan yang
lebih memadai secara tidak langsung mempengaruhi eksistensi dan
aktifitas siaran di radio Swara Komunikasi yang dikelolah badan
penyiaran HIMIKOM.
Pada tahun pertama pengadaannya, NICE FM masih
belum jelas siapa yang akan mengelolahnya lantaran HIMIKOM sendiri telah
memiliki SWAKOM. Kepengurusan 2010-2011 waktu itu akhirnya memutuskan
untuk tetap mengelola swara komunikasi dikarenakan NICE FM belum jelas
statusnya.
Belakangan, SWAKOM mengalami kendala teknis dalam
penyiaran lantaran usai pelaksanaan Musyawarah Kerja (MUKER) ke-XI
HIMIKOM tahun 2011, peralatan SWAKOM berupa Pemancar dan Ram CPU hilang
dibobol maling.
Ketua HIMIKOM terpilih pada saat itu belum dilantik
dan belum mendapatkan Surat Tugas dari Fakultas. Ketika itu pengurus
tengah melakukan perekrutan pengurus. Kejadian ini menjadi musibah
sekaligus cobaan awal dari Kpengurusan Baru periode 2011-2012.
Usaha
mengusut kejadian tersebut sudah dilakukan pihak pengurus dengan
mengusut kejadian tersebut hingga tataran keamanan Universitas. Akan
tetapi usaha tersebut sia-sia karena tak begitu direspon oleh pihak
keamanan rektorat dengan alasan lokasi studio siaran yang memang jauh
dari pantauan petugas keamanan kampus.
Usai dilantik, pengurus
HIMIKOM 2011-2012 langsung melakukan rapat koordinasi menanggapi
kejadian tersebut. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, pengurus
memutuskan untuk tetap siaran di SWAKOM secara Off Air dengan tetap
bekerjasama dengan NICE FM sebagai laboratorium siaran untuk anggota
SWAKOM yang sudah dianggap layak siaran.
Akan tetapi, seiring
berjalannya waktu, memanajemen dua radio sekaligus membuat bingung Badan
penyiaran HIMIKOM yang diketuai oleh Siamy Maisaroh. Hingga terlintas
gagasan untuk membuat SWAKOM “Live Streaming”. Gagasan tersebut akhirnya
dicoba untuk dijalankan oleh Ketua Badan Penyiaran Dedi Apriza. Akan
tetapi lagi-lagi menemukan kendala dalam SDM yang akan mengelolah.
Termasuk kesulitan dalam mencari penyiar yang siap Online di jam-jam
tertentu.
Dengan keadaan tersebut, Presidium langsung melakukan
koordinasi terkait permasalahan tersebut. Hingga akhirnya memutuskan
untuk berkoordinasi dengan Laboratorium Jurusan Ilmu Komunikasi yang
kala itu telah memberikan sinyal untuk menyerahkan manajemen NICE FM ke
badan Penyiaran HIMIKOM.
Akhirnya pada Januari 2012 lalu digelarlah
lokakarya NICE FM oleh Laboratorium Jurusan Ilmu Komunikasi yang
mengundang bupati HIMIKOM dan Ketua Badan Penyiaran HIMIKOM. Dalam
lokakarya tersebut, Bupati HIMIKOM Edwin Syaputra mempertanyakan status
kepengurusan dan manajemen NICE FM. Hal ini disebabkan beberapa waktu
lalu HIMIKOM sempat mengadakan kerjasama siaran antara SWAKOM dan NICE
FM dimana hal itu malah membingungkan para penyiar antara NICE FM dan
SWAKOM FM.
Dan akhirnya ditanggapi oleh Ketua laboratorium Ilmu
Komunikasi Alfaraby yang menginginkan HIMIKOM dapat sepenuhnya
mengelolah dan memanajemen NICE FM kedepan. Hasil rapat tersebut
akhirnya memutuskan bahwa NICE FM kedepan sepenuhnya diserahkan kepada
HIMIKOM dalam manajemen dan pengelolaannya.
Dengan keputusan ini,
presidium HIMIKOM langsung berkoordinasi dan menyepakati bahwa kedepan
HIMIKOM akan fokus mengelolah NICE FM yang sebetulnya memang
diperuntukkan sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa ilmu komunikasi
dalam bidang penyiaran. Sama halnya dengan Visi dari SWAKOM yang telah
lebih dahulu didirikan oleh pengurus HIMIKOM dahulunya.
Dalam
kesempatan itu Bupati HIMIKOM menyampaikan beberapa hal terkait
pengalihan ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan tetap memberikan
apresiasi sebesar-besarnya kepada Pendiri dan Pengelolah SWAKOM
dahulunya. Pengalihan ini diharapkan dipandang secara positif oleh semua
pihak demi kemajuan dan perkembangan HIMIKOM kedepan.
Kamis, 03 Mei 2012
NICE FM RESMI DIKELOLA HIMIKOM
Kamis, Mei 03, 2012
1 comment
Sukses xlalu... Action, jangan terlalu banyak mikir
BalasHapus