Kamis, 13 September 2012

Sahabat Kecil

"Suatu anugrah terindah yang takkan pernah bisa terlupakan saat makhluk lucu itu mengisi hari-hariku, menghiasi setiap detik waktuku, berlari, tertawa, mengelilingi seluk-beluk rumah, dan slalu membawa keceriaan di hati.."

uatu pagi di bulan mei, bunyi ngeongan pelan dan merdu membangunkan dari terlelapnya aku tidur, masih duduk di kasur dan mendengar swara itu semakin jelas, aku bergelompar menghambur turun dari kasurku dan mencari sumber swara yang sangat sedih itu, ku telusuri belakang rumahku, swara ngeongan itu semakin pelan terdengar dan aku rasa sangat menyakitkan..kupercepat langkahku yang mulai tau dari mana swara itu berasal..oh ya tuhan…ternyata seekor anak kucing yang berbulu hitam dan putih tengah tersangkut di pagar belakang rumahku,,aku merunduk dan mencoba sekuat tenagaku agar bisa melepaskan makhluk mungil ini dari kesusahannya, beberapa detik kemudian akhirnya aku berhasil, tapi tak sempurna kaki belakangnya terluka karena terkait kawat di pagar itu..berdarah…!! aku mulai panik dan berlari ke rumah…untung bundaku seorang dokter hewan yang ahli jadi aku sedikit lega karena makhluk lucu ini berada di tempat yang tepat sekarang.
***
Beberapa hari berlalu, kucing kecil itu mulai pulih dari sakitnya, setiap hari selalu ku rawat dia, hingga sekarang sudah dapat berdiri lagi.
“ yes, kau mau memelihara kucing ini?” tanya bunda setelah mengecek keadaan pasien-pasien kecilnya
“ boleh bunda?”
“ bolehlah tapi dengan syarat kamu harus rajin memberi dia makan..!!” bunda menjelaskan peraturannya
“ tenang bunda, yesi akan terus di dekat angel…”
“ jadi namanya angel, dia laki-laki loh..yakin..?”
“ hah emang dia laki-laki ?”
“ yah katanya mau memelihara tapi kok laki ato perempuan yesi gax tau..!” bunda mengacak-ngacak rambutku.
“ ya udah namanya hitam aja deh bunda! Kan bulunya dominan dengan hitam..”
“ terserah yesi lah !”
“ baik sekarang kau resmi ku panggil hitam..”
“ meawwwwww” ngeongan panjang dari kucing kecil itu.  Hahahahaha…
***
Hari-hariku sekarang di isi dengan tawa, meongan-meongan merdu hitam, dan permainan bola kecil yang membuatku ikut-ikutan berguling-guling di belakang rumah karena melihat tingkah hitam yang semakin lama semakin menggelikan, ada suatu kali hitam membuatku menjerit tak karuan, malam itu aku terbangun tengah malam, kamarku gelap hanya di terangi cahaya lampu remang-remang di sebelah kiriku.. tiba-tiba di depan dekat pintu kamar terlihat dua pasang kelereng kecil yang bersinar dan perlahan-lahan mendekat ke arahku, aku yang mulai panik tak kuasa lagi menahan ketakutanku,,spontan aku berteriak sekuat yang ku bisa dan melempar guling yang sedangku peluk, kemudian seketika meong…swara itu keluar dari dua kelereng yang bersinar tadi, aku terdiam dan terheran, lalu tak berselang waktu bunda masuk ke kamarku dengan panik dan menghidupkan lampu yang terang,,,setelah suasana terang, perlahan-lahan hitam keluar dari bawah bantal yang ku lempar tadi, huh..ternyata dua kelereng bersinar tadi adalah hitam yang menyusup ke kamarku, mata kucing memang bersinar sewaktu gelap jelas mami..aku selalu tertawa sendiri mengingat kejadian itu.
Sampai hari itu datang, hari yang sangat sakit bila aku kenang, hari di mana aku terpaksa melepaskan hitamku untuk slamanya, hari yang merebut separoh hatiku pergi bersama sahabat kecilku itu, hari itu langit kelabu, aku mulai resah karena kucing kecilku tak tampak dimanapun, kemudian fikiranku sudah menjurus ke arah yang tidak baik, apakah yang sedang terjadi, ayah dan bundaku ikut mencari keberadaan hitam kecilku, tapi nihil,, seharian aku mecari hitam aku tak selera untuk makan sebelum memastikan sahabat kecilku itu tidak kelaparan. Jam menunjukkan pukul 19.30 wib tapi hitamku belum pulang, bunda bilang hitam pasti pulang, kemudian tiba-tiba…
“ assalamu’alaikum, yesi..” terdengar di luar swara kak toni
“ waalaikumsalam…” bunda menjawab salam dan membukakan pintu.
“ malam kak, apa ini kucing yesi, tadi tergeletak di tengah jalan, kemudian toni ambil, mau di kubur!!!”
Aku terdiamm, tak dapat menahan rasa sedih ku lagi sekarang, aku terduduk di tempat, lemas, semua kenangan bersamanya terputar kembali di kepalaku, aku tak bisa bekata dan mendengar apa-apa lagi…tanpa sakit yang terdeteksi, tanpa alasan yang pasti hitam pergi dari sisi dan aku hanya bisa berharap satu, Allah maha esa akan mempertemukan aku lagi dengan sahabat kecilku di sana di tempat yang terindah dari tempat apapun yaitu surga…slamat jalan hitam kecilku terima kasih atas keceriaan yang telah kau beri untuk hidupku yang takkan bias terhapus sampai kapanpun.

0 komentar:

Posting Komentar