Oleh : Dwi Juliana Nastiti
Dian
mengisi ruangan sempit itu
Waridku
berhenti berdenyut
Ion-ion
harapan merasuki pikiran
Jemari
kecil menggoreskan tinta diatas putih
Untaian
cerita dan harapansemakin terukir jelas
Lantunan
doa memohon inayah kepada-Nya tak lupa kuhaturkan
Aku
memang hanyalah seonggok batu
Namun,
aku memiliki imipian bak sebutir berlian
Aku tak
akan pernah berhenti bermimpi!
Nanah
mengalir di pelupuk mata
Andai
mereka tahu, caci maki itu merobek hatiku
Sayapku
patah, namun aku tak akan pernah berhenti bermimpi!
Tunggu
aku, akan kukepakan sayap ini ke tempat yang kutuju
Ingat
aku, gadis lusuh yang selalu kau pikir
payah
Tunggu
aku, kan ku genggam negeri ini
Inilah
aku, gadis lusuh sejuta impian
0 komentar:
Posting Komentar