Kamis, 26 Oktober 2017

Festival Tabut Berbeda Dari Tahun Sebelumnya


Festival Tabut merupakan acara tahunan yang di adakan di Kota Bengkulu dalam menyambut satu Muharam. Festival Tabut ini sendiri di jadwalkan akan berlangsung mulai dari 1 sampai 10 Muharam yang bertepatan dari tanggal 21 september sampai 30 September 2017 yang berlokasi di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu. Festival tabut tahun 2017 di buka oleh PLT Gubernur Bengkulu dan untuk  penyelenggaraan tabut tahun ini di kembalikan pada Kerukunan Keluarga Tabut (KKT). Pemerintah bekerja untuk membuka acara serta menyediakan fasilitas seperti lokasi tempat Tabut dilaksanakan sedangkan untuk penyelenggaraan festival ini diserahkan sepenuhnya kepada KKT. Meski tanpa campur tangan pemerintah pelaksanaan Tabut sendiri berjalan dengan baik dan lancar. Dimana dalam acara tersebut juga mengadakan lomba kesenian daerah Bengkulu seperti tarian daerah Bengkulu. Dengan adanya lomba-lomba kesenian daerah seperti ini akan semakin menambah daya tarik bagi para wisatawan selain dari perlombaannya ada juga pasar rakyat atau bazar yang menjadi daya tarik wisatawan untuk hadir di festival tersebut. Dalam pasar rakyat atau bazzar ini pedagang banyak menjual jajanan pasar atau kuliner yang murah meriah sehingga menarik minat pelanggan, ada juga yang menjual tas, sepatu, serta jam tangan yang lebih murah dibandingkan biasanya. Stan yang seperti ini menjadi buruan wisatawan khususnya mahasiswa. Disamping itu dalam festival ini yang paling menarik minat dari wisatawan adalah permainan Kora-Kora. Permainan Kora-Kora ini sendiri dibandrol dengan harga Rp.10.000 dan wisatawan sudah bisa menaikinya.  
Namun terdapat beberapa perbedaan dari pelaksanaan Tabut sebelumnya  seperti berkurangnya stan penjual pada festival tahun ini karena di tahun sebelumnya stan penjual itu sampai memenuhi badan jalan untuk meramaikan festival ini. Festival Tabut tahun ini juga kurang didukung oleh cuaca karena beberapa hari selama festival berlangsung hujan terus turun dari pagi sampai malam dan ini yang menjadi keluhan dari pedagang karena membuat stan mereka sepi pengunjung. Wisatawan biasanya lebih banyak datang pada malam hari sehingga jika hujan lebat pasti wisatawan semakin berkurang dan mengakibatkan pendapatan dari pedagang yang membuka stan di sana menjadi menurun juga dari tahun sebelumnya. Meskipun begitu festival ini tetap berjalan dengan baik dan meriah. Karena festival ini juga digelar untuk melestarikan serta mengembangkan budaya Bengkulu. Harapannya semoga festival Tabut ini dapat menarik perhatian para wisatawan dari luar Kota Bengkulu, bahkan dari Mancanegara



0 komentar:

Posting Komentar