Tidak hanya pengerajiin akik dalam kota, pengerajin akik dari luar kota ikut di undang dalam pameran dan kontes batu akik yang diselengarakan oleh panitia dalam rangka memperingati dies natalis unib yang ke-33 ini.
Salah satunya adalah komunitas pengerajin perbatuan permata indonesia yang biasa disingkat KP3I yang berasal dari jambi. Menurut penutura pak piter komunitasnya di undang dalam kegiatan ini untuk ikut meramaikan pameran batu akik ini. Banyak jenis batu yang di pamerkan oleh komunitasnya.” Batu dengan jenis black lost merupakan batu termahal yang kami bawa dari jambi yang bernilai 200 juta rupiah” ujar piter saat memamerkan koleksinya.
Batu yang di pamerkan oleh komunitas ini adalah batu-batu akik asli dari jambi. mereka tidak membawa koleksi batu lain karena mereka beranggapan mereka di undang untuk mewakilkan jambi dalam kontes dan pameran ini oleh sebab itu mereka hanya menampilkan jenis jenis batu asal kota jambi. Koleksi mereka yng banyak di sukai para konsumen akik adalah jenis batu teratai jambi yang memiliki nilai estetika yang sangat tinggi.
Karena mereka merupakan tamu undangan komunitas ini tidak dikenakan tarif dalam membuka lapak akik mereka. Berbeda dengan pengerajin lain yang dikenakan tarif 50 ribu rupiah untuk satu harinya. “Kesediaan kami menghadiri ini acara ini merupakan salah satu wujud rasa cinta kami kepada batu akik” kata pak piter sebelum kami menyelesaikn wawancara ini. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa pecinta akik rela melakukan perjalanan jauh atau perjalanan luar kota untuk mengikuti dan berkontribusi dalam mensukseskan acara-acara yang berhubungan dengan akik.(Lek)
0 komentar:
Posting Komentar