oleh Grasia Renata Lingga
diam
Senyap,
Lalu resah
Tak ada penghantar menuju cahaya, setelah semalaman mencoba meresah.
Kapan lagi mau kembali?
Matahari belum muncul, untuk ikut jadi juri
Setelah berlama-lama menunggu
Akhirnya hampa juga.
Nah, kapan lagi mau kembali?
Masih betahkah menyepi,
Menunggu matahari yang sunyi.
Ataukah kita sama-sama menyerah saja,
Lalu terbang ke angkasa
Dan menjemput sendiri matahari
Menunggu hanya akan membiarkan waktu mematikan detik-detiknya, kemudian lalu
Sementara kita akan selalu samar-samar
Tanpa pelita.
Matahari boleh meninggi, tapi nanti
Setelah kujemput dengan sembrani
Dan membungkusnya pada kanvas yang minta di warnai.
Mungkin memang begitu,
Kita di minta untuk bersabar,
Tepat hingga matahari jadi temaram, dan kita bisa melihat jelas wajah Tuhan yang sedari tadi mengetuk hati
0 komentar:
Posting Komentar