Hari baru menjelang, tak terasa hari ini adalah hari ke tiga beribadah di bulan yang penuh berkah, bulan yang berlimpah rahmat, bulan yang dilengkapi dengan sejuta kebahagiaan umat islam sedunia. Yah..inilah bulan ramadhan, sebuah bulan yang penuh berkah, sebuah bulan yang istimewa dari 11 bulan lainnya, di bulan inilah semua umat islam berlomba mencari pahala sebanyak banyaknya,,
Hemm…jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 02.15, sebentar lagi sahur, aku bangun perlahan mencoba mengumpulkan nyawa yang lagi bercecer tak karuan, mengeliat sebentar,,
“ hem,selamat sahur dunia..!” aku berbisik , melawan rasa kantuk yang masih menggelayuti mata,
Terdiam sesaat, merasakan keheningan malam, sekarang aku sudah sedikit tersadar dari rasa kantuk, sesaat,,mataku tertuju kearah sebuah foto yang berdiri tegak dalam bingkai merahnya di atas meja belajar di depanku,,hemm…aku menarik nafas perlahan, ntah perasaan apa yang melandaku setelah melihat foto itu..yah…foto itu adalah sahabat-sahabatku sewaktu smp. Aku tersenyum
“ apni,nova,okvi,dan itu dia aku” gumamku, di dalam senyumku semua kenangan mereka terngiang,canda tawa, hanya mereka yang dekat denganku di masa itu, masa di mana tak ada fikiran masa depan , masa di mana selalu dimeriahkan gelak tawa, masa di mana belum banyak beban kehidupan, yang ada hanya kejahilan, kegokilan, tertawa, slalu berfikir kemaren ya kemaren jangan di bawa-bawa lagi hari ini ya hari ini, semua masalah jadi mudah jika mereka ada di sampingku, yah mereka memang soulmateku, masa SMP yang indah. Aku bangun dari ranjangku, berjalan lurus dan terhenti di depan foto itu, “ aku rindu kalian…!” swaraku sedikit keras, berusaha menelan sedih bulat-bulat mengingat mereka sekarang tak lagi di sisiku, mereka tlah jauh di perantawan. Kupandangi semua wajah-wajah itu, dari kiri
Terlihat di sana seorang cewek mengenakan baju kaos kuning lengan panjang tengah tersenyum manis, rambut panjang terikat dan lebih pendek dari kami semua..dialah Nova Nopita, teman sebangkuku yang selalu ceria, pertama bertemu sich orangnya pendiam dan sangat pemalu tapi 3 tahun bersamanya ternyata eh ternyata Nova gax kalah bocornya dengan pelawak sekalipun, tapi setelah lulus smp aku kehilangan dia, Novaku yang ceria tidak meneruskan sekolahnya ke tingkat SMA lantaran ayahnya yang baru meninggal dan masih banyak adik-adiknya yang harus bersekolah, dia terpakasa ikut kakak perempuannya ke tanggerang untuk bekerja di sana,
kemudian mataku berpindah ke seorang cewek di sebelahnya, tengah tertawa lebar dengan membentuk jarinya menjadi huruf V, rambutnya pendek berbando warna putih, emang dasar kutilang ( kurus tinggi langsing..) dia lebih tinggi dari kami semua, dialah Okvi Seles Dwilis, nama yang susah, jadi kami sering memanggilnya asal-asalan kadang-kadang jika penyakit kami sedang kumat yaitu bercanda ria, kami sering memanggil Okvi itu dengan sebutan Slebes…hehehe,,aku tertawa sendiri mengenang sobatku yang satu ini, dia tidak pernah memikirkan masalah, dia terus berkata “ bawak santai saja, jika terlalu difikirkan ntar stress” hem, sekarang dia di Palembang ikut ortunya pindah kerja jadi aku juga kehilangan sang Slebes.
kemudian aku tertuju kepada sahabatku yang sangat-sangat aku rindukan, yang tengah merangkulku erat,yah sangat erat, seorang cewek berambut panjang di antara aku dan Okvi yang tengah tertawa lebar, yah dialah Apni Susanti, teman, sahabat, skaligus kakak bagi kami, dia yang paling dewasa di antara kami, walau Okvi gayanya udah kayak ibu-ibu pengajian tapi Apni tetap tetua kami, walau aku sering membantah nasehatnya tapi aku sayang banget sama dia, tapi dia juga pergi melanjutkan sekolah ke kota bunga Bandung.
kini tinggal aku sendiri melanjutkan perjuangan di MAN 1 Model Bengkulu. Yah inilah kami, geng bandit SMP 13 Bengkulu, walau kami bandit tapi semua pelajaran tak ada yang kami tinggalkan meski yang sangat membosankan sekalipun, kenangan itu membuat aku kembali bersedih, sudah 3 tahun kami berpisah tanpa kabar, aku masih ingat foto ini di ambil waktu hari kelulusan, hari itu semua bersuka cita, kami berempat mendapatkan amplop kelulusan bersamaan, kami belum mau membukanya waktu itu, sebelum kami berada di tempat yang sangat kami senangi yaitu pantai panjang, sebuah tempat yang sangat menyenangkan di kota kami Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50m lebar dari jalan raya.Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai menyemarakkan suasana hati kami yang gundah karena belum tau lulus atau tidakkah kami, sesampai di pantai panjang kami termenung di atas pasir putih pantai, di naungi beberapa pohon cemara kami saling berpandangan, amplop masih di tangan, angin sejuk membuai rambut kami berempat, kami sudah pasrah apa yang akan terjadi, kami berjanji jika salah satu dari kami tak lulus kamipun semuanya tak akan mau keluar dari ituSMP yah itu janji kami, udah beberapa jam duduk menenagkan diri di temani dengan putihnya pasir, swara deruan ombak dan terpaan kuatnya angin laut, akhirnya kami bertekat membuka amplop. 1 2 3 kertas di keluarkan, dan dilihat bersama, aku LULUS, Apni LULUS, Okvi LULUS tapi ada yang murung Nova…mungkinkah dia tak LULUS,, kami mulai khawatir Nova mulai menangis dan meyakinkan bahwa akan terjadi kabar buruk..tapi ada yang aneh di sela tangisnya terselip tawa, heyy dia sedang kumat,,,segera kami rampas… kemudian kertas itu bertuliskan LULUS..dasar Nova tak berubah,,gelak tawa memecah hening, kami berlari kesana kemari, melawan angin, teriak-teriak melepaskan kesenangan hati… “ KAMI LULUS” itu teriakan kami. Setiap hari aku ke pantai panjang, ke bawah pohon cemara favorit kami yaitu sekarang udah berada di depan sport center yang dulu adalah lapangan bola besar,sekarang tempat inipun telah berubah pohon cemara kami aku tak tau lagi letaknya di mana karena telah di bangun lintasan untuk lari pagi,aku senang semuanya berubah, aku senang pantai panjang Bengkulu sekarang telah jauh lebih indah dari yang dulu,tapi aku kehilangan tempat bersejarah itu, tempat favorit saat senang, sedih pasti kami ke pohon itu, tapi sekarang hanya aku di sini, tak ada lagi kegelian dari sobat-sobatku itu, walaw mereka sering mengirimkanku e.mail tapi aku ingin mereka di sini..
Hah…udah berapa lama aku melamun, kulirik kembali jam dindingku yang sekarang menunjukkan pukul 03.45..wuaduh sahurrr….
♫♫♫
Hem…waktunya sholat zuhur.
Di dalam do’apun ku panjatkan agar bisa bersama kembali dengan mereka yang sangat ku rindukan itu…sore ini aku berencana akan mengunjungi kembali pohon cemara itu. Walaw susah mencarinya di antara pohon-pohon baru tapi aku akan kembali berusaha mencari pohon itu.
“ ya allah hamba ingin kau pertemukan kembali kepada mereka semua…tolong ya allah walaw hanya sesaat, melihat mereka kembali di sini sudah cukup mengobati overdosis rindu ini..sesungguhnya engkaulah yang maha kuasa..robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah wakina ‘azabanar, walhamdulillah hirobbil’alamin…”
♫♫♫
Setelah sholat ashar kembali perasaanku ingin mengunjungi pantai panjang, aku rindu sekali dengan mereka hanya pantai panjanglah satu-satunya tempat teridah dan terpenting selama kami bersama, tapi ada perasaan lain yang menarikku untuk ke pantai panjang kali ini, ntah perasaan apa ini, yang penting aku ingin ke sana..
Ku bulatkan tekat untuk mencari pohon itu kembali, dengan berbekal tulisan-tulisan kecil kami di pohon itu entah mengapa kali ini aku sangat ingin mencarinya. Sesaat ku berhenti dan memarkirkan motorku di parkiran pantai panjang,,aku turun, merasakan sejenak terpaan angin sore yang kencang, hemm..ku berharap kalian di sini teman,,ku berharap semuanya kembali,, aku membuka mata, dan mulai berjalan lurus menginjak putihnya pasir..meneliti satu per satu pohon cemara, hemm, sejuk terasa..beberapa menit berlalu aku mulai lelah mencari, fikiranku mulai goyah, apakah hanya aku yang merindukan mereka..apakah hanya aku yang berusaha mencari pohon itu, mungkinkah mereka di sana masih mengingat aku..tiba-tiba
“ J….!” sebuah swara di belakangku, panggilan itu….aku berbalik
Aku terdiam,,melihat seseorang di sana,,seseorang yang sangat aku rindukan, seseorang yang menjadi kakak, sahabat dan semuanya,,,yah itu APNI itu apni susantiku….dia sedikit berubah sekarang dengan rambut pendeknya yang menunjukkan kalau kami telah dewasa..aku masih terdiam tak percaya dengan apa yang ku lihat..air mataku tak ingin kompromi..aku bangun dari dudukku..Apni berjalan perlahan ke arahku,,tak menghitung detik aku berlari dan memeluknya…ya aku memeluk seorang yang sangat aku sayangi, sebagai sahabat,kakak,dan soulmate..
“sssttt…kau ni enggak berubah, masih tetap cengeng kayak dulu ya…!” Apni mulai menasehati
“ biarin aja…..!” aku bersuara di balik dekapan Apni…kemudian
“ witaaa……!” swara cempreng yang sangat aku rindukan….aku bangun dari pelukan Apni…dan berbalik,,di sana tengah berdiri seorang cewek kutilang (kurus tinggi langsing) tapi sekarang tidak terlalu kurus..ya itu OKVI….aku rindu swara cemprengnya….aku rindu tawa lebarnya…oh Okvi….
“ J …kau tidak rindu padaku hah…?” dari arah samping kiri terdengar swara kecil yang juga sangat aku rindukan, kepalaku kembali berbalik kea rah sumber swara itu…di sana berdiri seorang cewek manis,,tengah tersenyum memandangku….itu dia Nova…ya itu Novaku…….semuanya ada di sini….semuanya bersamaku di sini…..ya allah engkau memang maha kuasa…..begitu cepat kau kabulkan do’aku…..trimakasih ya allah…..trimakasih…..
“ udah ah…J enggak rindu dengan aku…bye aku ingin ke…..!” Nova mulai kumat..
“ mau ke mana?” Apni menyela
“ ada yang tau di mana WC umum…!” Nova kembali berswara…tampang itu yang aku rindukan….tampang bodoh SMP kembali terulang…
“ udah keluarin ajah di sini….!” Okvi menunjuk kearah salah satu pohon cemara…
“ enak aja..kau sangka aku apaan,,,heh…!” Nova berteriak
Walaw sedikit garing,,,mereka mampu membuatku bahagia….aku masih terdiam ,,masih tak percaya akan apa yang terjadi,
Hemm…jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 02.15, sebentar lagi sahur, aku bangun perlahan mencoba mengumpulkan nyawa yang lagi bercecer tak karuan, mengeliat sebentar,,
“ hem,selamat sahur dunia..!” aku berbisik , melawan rasa kantuk yang masih menggelayuti mata,
Terdiam sesaat, merasakan keheningan malam, sekarang aku sudah sedikit tersadar dari rasa kantuk, sesaat,,mataku tertuju kearah sebuah foto yang berdiri tegak dalam bingkai merahnya di atas meja belajar di depanku,,hemm…aku menarik nafas perlahan, ntah perasaan apa yang melandaku setelah melihat foto itu..yah…foto itu adalah sahabat-sahabatku sewaktu smp. Aku tersenyum
“ apni,nova,okvi,dan itu dia aku” gumamku, di dalam senyumku semua kenangan mereka terngiang,canda tawa, hanya mereka yang dekat denganku di masa itu, masa di mana tak ada fikiran masa depan , masa di mana selalu dimeriahkan gelak tawa, masa di mana belum banyak beban kehidupan, yang ada hanya kejahilan, kegokilan, tertawa, slalu berfikir kemaren ya kemaren jangan di bawa-bawa lagi hari ini ya hari ini, semua masalah jadi mudah jika mereka ada di sampingku, yah mereka memang soulmateku, masa SMP yang indah. Aku bangun dari ranjangku, berjalan lurus dan terhenti di depan foto itu, “ aku rindu kalian…!” swaraku sedikit keras, berusaha menelan sedih bulat-bulat mengingat mereka sekarang tak lagi di sisiku, mereka tlah jauh di perantawan. Kupandangi semua wajah-wajah itu, dari kiri
Terlihat di sana seorang cewek mengenakan baju kaos kuning lengan panjang tengah tersenyum manis, rambut panjang terikat dan lebih pendek dari kami semua..dialah Nova Nopita, teman sebangkuku yang selalu ceria, pertama bertemu sich orangnya pendiam dan sangat pemalu tapi 3 tahun bersamanya ternyata eh ternyata Nova gax kalah bocornya dengan pelawak sekalipun, tapi setelah lulus smp aku kehilangan dia, Novaku yang ceria tidak meneruskan sekolahnya ke tingkat SMA lantaran ayahnya yang baru meninggal dan masih banyak adik-adiknya yang harus bersekolah, dia terpakasa ikut kakak perempuannya ke tanggerang untuk bekerja di sana,
kemudian mataku berpindah ke seorang cewek di sebelahnya, tengah tertawa lebar dengan membentuk jarinya menjadi huruf V, rambutnya pendek berbando warna putih, emang dasar kutilang ( kurus tinggi langsing..) dia lebih tinggi dari kami semua, dialah Okvi Seles Dwilis, nama yang susah, jadi kami sering memanggilnya asal-asalan kadang-kadang jika penyakit kami sedang kumat yaitu bercanda ria, kami sering memanggil Okvi itu dengan sebutan Slebes…hehehe,,aku tertawa sendiri mengenang sobatku yang satu ini, dia tidak pernah memikirkan masalah, dia terus berkata “ bawak santai saja, jika terlalu difikirkan ntar stress” hem, sekarang dia di Palembang ikut ortunya pindah kerja jadi aku juga kehilangan sang Slebes.
kemudian aku tertuju kepada sahabatku yang sangat-sangat aku rindukan, yang tengah merangkulku erat,yah sangat erat, seorang cewek berambut panjang di antara aku dan Okvi yang tengah tertawa lebar, yah dialah Apni Susanti, teman, sahabat, skaligus kakak bagi kami, dia yang paling dewasa di antara kami, walau Okvi gayanya udah kayak ibu-ibu pengajian tapi Apni tetap tetua kami, walau aku sering membantah nasehatnya tapi aku sayang banget sama dia, tapi dia juga pergi melanjutkan sekolah ke kota bunga Bandung.
kini tinggal aku sendiri melanjutkan perjuangan di MAN 1 Model Bengkulu. Yah inilah kami, geng bandit SMP 13 Bengkulu, walau kami bandit tapi semua pelajaran tak ada yang kami tinggalkan meski yang sangat membosankan sekalipun, kenangan itu membuat aku kembali bersedih, sudah 3 tahun kami berpisah tanpa kabar, aku masih ingat foto ini di ambil waktu hari kelulusan, hari itu semua bersuka cita, kami berempat mendapatkan amplop kelulusan bersamaan, kami belum mau membukanya waktu itu, sebelum kami berada di tempat yang sangat kami senangi yaitu pantai panjang, sebuah tempat yang sangat menyenangkan di kota kami Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50m lebar dari jalan raya.Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai menyemarakkan suasana hati kami yang gundah karena belum tau lulus atau tidakkah kami, sesampai di pantai panjang kami termenung di atas pasir putih pantai, di naungi beberapa pohon cemara kami saling berpandangan, amplop masih di tangan, angin sejuk membuai rambut kami berempat, kami sudah pasrah apa yang akan terjadi, kami berjanji jika salah satu dari kami tak lulus kamipun semuanya tak akan mau keluar dari ituSMP yah itu janji kami, udah beberapa jam duduk menenagkan diri di temani dengan putihnya pasir, swara deruan ombak dan terpaan kuatnya angin laut, akhirnya kami bertekat membuka amplop. 1 2 3 kertas di keluarkan, dan dilihat bersama, aku LULUS, Apni LULUS, Okvi LULUS tapi ada yang murung Nova…mungkinkah dia tak LULUS,, kami mulai khawatir Nova mulai menangis dan meyakinkan bahwa akan terjadi kabar buruk..tapi ada yang aneh di sela tangisnya terselip tawa, heyy dia sedang kumat,,,segera kami rampas… kemudian kertas itu bertuliskan LULUS..dasar Nova tak berubah,,gelak tawa memecah hening, kami berlari kesana kemari, melawan angin, teriak-teriak melepaskan kesenangan hati… “ KAMI LULUS” itu teriakan kami. Setiap hari aku ke pantai panjang, ke bawah pohon cemara favorit kami yaitu sekarang udah berada di depan sport center yang dulu adalah lapangan bola besar,sekarang tempat inipun telah berubah pohon cemara kami aku tak tau lagi letaknya di mana karena telah di bangun lintasan untuk lari pagi,aku senang semuanya berubah, aku senang pantai panjang Bengkulu sekarang telah jauh lebih indah dari yang dulu,tapi aku kehilangan tempat bersejarah itu, tempat favorit saat senang, sedih pasti kami ke pohon itu, tapi sekarang hanya aku di sini, tak ada lagi kegelian dari sobat-sobatku itu, walaw mereka sering mengirimkanku e.mail tapi aku ingin mereka di sini..
Hah…udah berapa lama aku melamun, kulirik kembali jam dindingku yang sekarang menunjukkan pukul 03.45..wuaduh sahurrr….
♫♫♫
Hem…waktunya sholat zuhur.
Di dalam do’apun ku panjatkan agar bisa bersama kembali dengan mereka yang sangat ku rindukan itu…sore ini aku berencana akan mengunjungi kembali pohon cemara itu. Walaw susah mencarinya di antara pohon-pohon baru tapi aku akan kembali berusaha mencari pohon itu.
“ ya allah hamba ingin kau pertemukan kembali kepada mereka semua…tolong ya allah walaw hanya sesaat, melihat mereka kembali di sini sudah cukup mengobati overdosis rindu ini..sesungguhnya engkaulah yang maha kuasa..robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah wakina ‘azabanar, walhamdulillah hirobbil’alamin…”
♫♫♫
Setelah sholat ashar kembali perasaanku ingin mengunjungi pantai panjang, aku rindu sekali dengan mereka hanya pantai panjanglah satu-satunya tempat teridah dan terpenting selama kami bersama, tapi ada perasaan lain yang menarikku untuk ke pantai panjang kali ini, ntah perasaan apa ini, yang penting aku ingin ke sana..
Ku bulatkan tekat untuk mencari pohon itu kembali, dengan berbekal tulisan-tulisan kecil kami di pohon itu entah mengapa kali ini aku sangat ingin mencarinya. Sesaat ku berhenti dan memarkirkan motorku di parkiran pantai panjang,,aku turun, merasakan sejenak terpaan angin sore yang kencang, hemm..ku berharap kalian di sini teman,,ku berharap semuanya kembali,, aku membuka mata, dan mulai berjalan lurus menginjak putihnya pasir..meneliti satu per satu pohon cemara, hemm, sejuk terasa..beberapa menit berlalu aku mulai lelah mencari, fikiranku mulai goyah, apakah hanya aku yang merindukan mereka..apakah hanya aku yang berusaha mencari pohon itu, mungkinkah mereka di sana masih mengingat aku..tiba-tiba
“ J….!” sebuah swara di belakangku, panggilan itu….aku berbalik
Aku terdiam,,melihat seseorang di sana,,seseorang yang sangat aku rindukan, seseorang yang menjadi kakak, sahabat dan semuanya,,,yah itu APNI itu apni susantiku….dia sedikit berubah sekarang dengan rambut pendeknya yang menunjukkan kalau kami telah dewasa..aku masih terdiam tak percaya dengan apa yang ku lihat..air mataku tak ingin kompromi..aku bangun dari dudukku..Apni berjalan perlahan ke arahku,,tak menghitung detik aku berlari dan memeluknya…ya aku memeluk seorang yang sangat aku sayangi, sebagai sahabat,kakak,dan soulmate..
“sssttt…kau ni enggak berubah, masih tetap cengeng kayak dulu ya…!” Apni mulai menasehati
“ biarin aja…..!” aku bersuara di balik dekapan Apni…kemudian
“ witaaa……!” swara cempreng yang sangat aku rindukan….aku bangun dari pelukan Apni…dan berbalik,,di sana tengah berdiri seorang cewek kutilang (kurus tinggi langsing) tapi sekarang tidak terlalu kurus..ya itu OKVI….aku rindu swara cemprengnya….aku rindu tawa lebarnya…oh Okvi….
“ J …kau tidak rindu padaku hah…?” dari arah samping kiri terdengar swara kecil yang juga sangat aku rindukan, kepalaku kembali berbalik kea rah sumber swara itu…di sana berdiri seorang cewek manis,,tengah tersenyum memandangku….itu dia Nova…ya itu Novaku…….semuanya ada di sini….semuanya bersamaku di sini…..ya allah engkau memang maha kuasa…..begitu cepat kau kabulkan do’aku…..trimakasih ya allah…..trimakasih…..
“ udah ah…J enggak rindu dengan aku…bye aku ingin ke…..!” Nova mulai kumat..
“ mau ke mana?” Apni menyela
“ ada yang tau di mana WC umum…!” Nova kembali berswara…tampang itu yang aku rindukan….tampang bodoh SMP kembali terulang…
“ udah keluarin ajah di sini….!” Okvi menunjuk kearah salah satu pohon cemara…
“ enak aja..kau sangka aku apaan,,,heh…!” Nova berteriak
Walaw sedikit garing,,,mereka mampu membuatku bahagia….aku masih terdiam ,,masih tak percaya akan apa yang terjadi,
0 komentar:
Posting Komentar